Senin, 25 November 2013

Macam - Macam Majas beserta Pengertiannya




 

Pada umumnya, di kalangan remaja belum begitu mengenal apa itu majas dan contoh kalimatnya. Disini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang majas - majas beserta contohnya...

A.     Pengertian Majas
         Majas adalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan membangkitkan daya tarik.

B.     Macam - Macam Majas
     1.      Majas perbandingan dibagi menjadi enam bagian, yaitu :
  • Majas Asosiasi/perumpamaan adalah memberikan perbandingan terhadap sesuatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding seperti ; bagaikan, laksana, bak
    Contoh: wajahnya pucat bagaikan bulan kesiangan
  • Majas Simile adalah membandingkan dua hal yang hakekatnya berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata pembanding secara eksplisit
    Contoh: seperti bumi dengan langit
  • Majas Metafora adalah membandingkan dua hal karena adanya kesamaan sifat
    Contoh: ibarat mencencang air
  • Majas Alegori adalah memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung.
    Contoh: hati-hatilah anda berdua dalam mengarungi samudra yang penuh bahaya, gelombang, topan, dan badai
  • Majas Personafikasi adalah memberikan pembandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati
    Contoh: senja memanggil burung kesayangannya
  • Majas Tropen adalah menggunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud
    Contoh: pekerjaanya hanya mengukur jalan saja
     
2.      Majas pertentangan dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu :
  • Majas Hiperbola adalah menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan
    Contoh: suaranya membelah angkasa
     
  • Majas Litotes adalah mengungkapkan suatu maksud secara berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan
    Contoh: silahkan makan walaupun hanya dengan kecap saja
  • Majas Oksimoron adalah pengungkapan dua maksud  yang berlawanan di dalam sebuah kalimat
    Contoh: makanan itu membuatnya bahagia tetapi membuatnya menderita
  • Majas Kontradiksi Intermesis adalah menunjukkan adanya pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
    Contoh: semua undangan telah hadir, selain bapak lurah
  • Majas Antitesis adalah menggunakan paduan kata yang berlawana artinya agar orang memperhatikan kedua bagian yang dpertentangkan
    Contoh: hidup dan mati ditangan tuhan
  • Majas Paradoks adalah mengandung seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya tidak bertentangan karena objek atau keadaan yang dipertentangkan memang berbeda
Contoh: Si Ricky itu badannya saja yang besar dan atletis, tapi sebenarnya nyalinya kecil!
  • Majas Anakhronisme adalah menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan zamannya)
    Contoh: begitu lahir, ia memanggil ibunya


3.      Majas pertautan dibagi menjadi enam bagian, yaitu :
  • Majas Alusio adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan pribahasa yang telah umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali
    Contoh: hati-hati, jangan sampai peristiwa madiun terjadi lagi
  • Majas Metonimia adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu.
    Contoh: ia sedang menyedot fanta
  • Majas Pars pro toto adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut sebagian untuk keseluruhan
    Contoh: dian membeli tiga ekor lembu
  • Majas Trotem pro parte adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian
    Contoh: indonesia akhirnya menang 2-0 atas malaysia
  • Majas Eufemisme adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan kesopanan atau kata-kata pantang
    Contoh: anak itu agak terganggu  pikirannya (gila)
  • Majas Antonomasia
    Contoh: Nah, itu dia, si hitam datang

4.      Majas penegasan dibagi menjadi 12 bagian, yaitu :
  • Majas Pleonasme adalah menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan
    Contoh: mereka turun ke bawah gunung sambil bergandengan
  • Majas Repetisi adalah mengulang-ngulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud
    Contoh: sekali tidak takut, tetap tidak takut.
  • Majas Paralelisme adalah menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan anafora. Sedang di akhir kalimat dinamakan epifora
    Anafora       : ikut hati mati,
    Epifora        : sabar itu baik,
  • Majas Tautologi adalah mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam; biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
    Contoh: aku khawatir serta waswas mendengar berita itu
  • Majas Klimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut makin lama makin meningkat (naik)
    Contoh: mula-mula, ia hanya mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis, akhirnya menjerit kesakitan.
·         Majas Antiklimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut , makin lama makin menurun (lemah)
  • Majas Koreksio adalah dipakai jika kita ingin menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya di sengaja
    Contoh: orang itu sahabatku, oh bukan, bapakku
  • Majas Preiterito adalah dipakai untuk berpura-pura saja
    Contoh: tak perlu saya sebutkan siapa pencurinya, kita semua sudah tahu
  • Majas Enumerasio adalah setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup
    Contoh: awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun. Petir seperti membelah lembah itu.
  • Majas Eksklamasio adalah menggunakan kata seru sebagai penegas
    Contoh: wah, bagus benar rumah ini!
  • Majas Asindenton adalah menyebutkan pemerian beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung
    Contoh:  meja, kursi, lemari, tikar, bantal, dimasukkan di dalam kamar
  • Majas Polisindenton adalah mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat
    Contoh: setelah ia pulang maka ia mengambil buku dan sepeda, lalu menjenguk neneknya di kampung
5.      Majas sindiran dibagi menjadi tiga bagian
  • Majas Ironi merupakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud
    Contoh: baru pukul dua malam, mengapa engkau sudah pulang?
    (yang dimaksud: sudah pukul dua malam, mengapa baru pulang)?
  • Majas Sinisme merupakan sindirin, tetapi lebih kasar daripada ironi.
    Contoh: dasar, kalau bicara tidak pernah diatur!
  • Majas Sarkasme merupakan sindiran yang sangat kasar, tidak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga
    Contoh: jika aku memandangmu yang tak berbeda dengan anjing luar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar